Home / Daerah

Selasa, 16 April 2024 - 20:50 WIB

Warga Seuneubok Rawang Blokir Jalan ke Penampungan Rohingya, Ini Sebabnya

Mobil mengangkut air bersih untuk imigran etnis Rohingya terpaksa berhenti setelah warga memblokir jalan menuju lokasi penampungan di Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur, Selasa (16/4/2024). (Solopos.com-Antara)

Mobil mengangkut air bersih untuk imigran etnis Rohingya terpaksa berhenti setelah warga memblokir jalan menuju lokasi penampungan di Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur, Selasa (16/4/2024). (Solopos.com-Antara)

Peureulak – Warga Desa Seuneubok Rawang, Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur, memblokir atau menutup jalan akses ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur, Selasa (16/4/2024). Penutupan akses itu dipicu kerusakan jalan dan jembatan di desa tersebut.

Seorang warga Seuneubok Rawang, Aceh Timur, Muzakir, mengatakan penutupan jalan menuju Kuala Parek tersebut dipicu kerusakan jalan dan jembatan di desa tersebut. “Berbagai jenis kendaraan menuju Kuala Parek melintasi jalan Seuneubok Rawang. Dampaknya, jalan serta jembatan rusak, sehingga sulit dilintasi masyarakat. Jalan tersebut menuju ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya,” kata Muzakir.

Muzakir menyebutkan selama ini banyak kendaraan pengangkut logistik dan mobil yang berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek.

Menurut Muzakir, kerusakan bukan hanya pada jalan di permukiman penduduk saja. Akan tetapi juga jalan di sepanjang tambak budi daya bandeng, kepiting, dan udang masyarakat akibat lalu lintas kendaraan ke penampungan imigran etnis Rohingya.

Baca Juga  Reses Pertama Usai Dilantik, Khairani, S.Si Siap Memperjuangkan Aspirasi Masyarakat Dapil 5 Meureubo

“Jalannya masih bertanah. Kalau panas, badan jalan berdebu. Warga yang rumahnya sepanjang jalan tersebut terpaksa menghirup debu saat kendaraan pengangkut logistik dan mobil berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek,” katanya.

Dampak penutupan jalan menuju Kuala Parek, dua unit mobil pengangkut air bersih tidak bisa dilewati, sehingga air untuk kebutuhan mandi cuci kakus (MCK) imigran etnis Rohingya tersendat. Namun setelah berkoordinasi akhirnya penutupan dibuka sementara. Setelah dua unit mobil tersebut selesai mengangkut air ke penampungan etnis Rohingya, warga kembali memblokir.

Selanjutnya, mobilisasi konsumsi imigran di Kuala Parek menggunakan kendaraan roda dua, sehingga tidak mengakibatkan jalan tersebut rusak, kata Muzakir.

“Selain kerusakan badan jalan, salah satu jembatan juga rusak sejak sebulan lalu. Hingga saat ini tidak ada yang pihak yang merasa bertanggung jawab atas kerusakan jalan tersebut,” kata Muzakir.

Kepala Desa Kuala Parek Syahrial Abdullah mengatakan jalan yang diblokir atau ditutup tersebut adalah jalan pribadi. Jalan tersebut sebelumnya digunakan sebagai jalan alternatif ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya karena ada jembatan rusak, sehingga tidak bisa dilalui.

Baca Juga  Polres Aceh Utara Tangkap Pelaku Penjual Kulit Harimau dan Beruang Madu

“Jalan yang diblokir itu jalan pribadi. Jalan yang selama ini dilalui untuk membawa bantuan kepada imigran Rohingya tidak bisa dilewati karena ada jembatan rusak, sehingga dipakai jalan alternatif. Namun, jalan itu jalan pribadi jadi wajar jika ada yang keberatan dan ditutup,” katanya.

Sementara itu, Camat Pereulak Timur Taharuddin mengatakan saat ini jalan yang menjadi akses utama ke penampungan imigran etnis Rohingya sudah bisa dilalui setelah kerusakan di jembatan diperbaiki. “Saat ini, perbaikan jembatan sudah selesai, sehingga akses jalan sudah kembali normal dan penyaluran logistik untuk imigran etnis Rohingya tidak terhambat,” kata Taharuddin.

Sebelumnya, 137 imigran tersebut mendarat di Pantai Kuala Parek, Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur, Kamis (1/2/2024) sekira pukul 04.00 WIB. Mereka terdiri 40 laki-laki dewasa, 47 wanita dewasa, 23 anak perempuan dan 27 anak laki-laki.

Seratusan imigran tersebut keluar dari Cox s Bazar, lokasi pengungsian di Bangladesh, dengan menumpangi kapal kayu sejak 5 Desember 2023. Setelah mengapung 55 hari di laut, akhirnya 137 imigran itu mendarat di Pantai Kuala Parek.[]

Sumber: Solopos

Share :

Baca Juga

Daerah

Reses Pertama Usai Dilantik, Khairani, S.Si Siap Memperjuangkan Aspirasi Masyarakat Dapil 5 Meureubo

Daerah

Polres Aceh Utara Tangkap Pelaku Penjual Kulit Harimau dan Beruang Madu

Daerah

6 Orang Atlet Usia Dini Binaan PB PUPR Plus Di Umumkan

Daerah

Universitas Malikussaleh Sambut Mahasiswa Internasional dari Kamboja

Daerah

Musim Penghujan Melanda Aceh Barat, PUPR Bersama Sejumlah SKPK Pantau Titik Langganan Genangan Air

Berita Desa

Gampong Tambon Tunong Tampilkan Inovasi Unggulan dalam Penilaian TPKK Aceh Utara

Daerah

Ketua PA Nisam Antara Ucapkan Terima Kasih Kepada Masyarakat dan Berikan Selamat untuk Mualem-Dek Fad

Daerah

Mixology Coffee Competition Meriahkan Perayaan Satu Tahun dKupiAceh