- Miliki Sabu, Salah Seorang Perempuan Ditangkap di Lhokseumawe - Januari 22, 2025
- Pengurus LPTQ Kecamatan Dewantara Periode 2025-2028 Resmi Dilantik - Januari 21, 2025
- Haji Uma: Masalah Tukin Dosen ASN, Ini Darurat, Harus Segera Diselesaikan - Januari 19, 2025
Gaza – Kabar duka kembali datang dari Jalur Gaza. Setidaknya tujuh bayi di wilayah terkepung tersebut meninggal dunia akibat cuaca dingin di tempat penampungan mereka yang tidak memadai, kata badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) pada Minggu kemarin.
“Cuaca dingin dan kurangnya tempat berlindung menyebabkan kematian sejumlah bayi baru lahir di Gaza,” tulis UNRWA di media sosial X.
“Sebanyak 7.700 bayi baru lahir tidak memiliki perawatan yang menyelamatkan nyawa. Hingga saat ini, setidaknya tujuh bayi dilaporkan telah meninggal,” sambungya, dikutip dari Anadolu Agency, Senin, 6 Januari 2025.
UNRWA juga mengatakan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengutuk serangan akhir minggu lalu oleh tentara Israel yang melumpuhkan Rumah Sakit Kamal Adwan, fasilitas kesehatan utama terakhir yang berfungsi di Gaza utara. UNRWA mencatat bahwa 50 serangan terhadap atau di dekat rumah sakit tersebut telah diverifikasi sejak Oktober 2024.
Disebutkan juga bahwa WHO terus menyerukan pembebasan direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Dr. Hussam Abu Safiya.
Tentara Israel terus melancarkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 45.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak serangan lintas batas oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023, meski sudah ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Di bulan November, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang mematikannya di daerah kantong tersebut.[Medcom]