Jakarta – Layanan internet satelit Starlink tak lama lagi akan beroperasi di Indonesia usai rangkaian lobi pemerintah pusat. Simak perjalanan perusahaan milik Elon Musk tersebut masuk ke Tanah Air.
Kabar kehadiran Starlink di Indonesia pertama kali dihembuskan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan pada Agustus 2023.
Saat itu, Luhut mengatakan Elon Musk akan berkunjung ke Tanah Air untuk membahas program Kementerian Kesehatan yang menggunakan internet satelit Starlink.
“Nanti Elon akan datang ke Jakarta pada akhir September atau Oktober, dia berharap atau kita harap proses Starlink yang digunakan Kemenkes di daerah terpencil bisa di-cover rakyat kita di pedesaan dengan internet bagus,” ucap Luhut di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (14/8/2023).
Menurut Luhut, Musk juga akan datang untuk membicarakan kelanjutan investasi pembuatan pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Sebenarnya, lobi pemerintah kepada Elon Musk buat berinvestasi di Indonesia tak terbatas pada Starlink.
Pasalnya, miliarder kelahiran Afrika Selatan itu tak cuma memimpin SpaceX, perusahaan antariksa yang mengoperasikan satelit-satelit Starlink. Musk juga memimpin perusahaan mobil listrik Tesla hingga media sosial X, yang dulunya Twitter.
Pemerintah tercatat sudah merayu Tesla untuk berinvestasi mobil listrik di tanah air sejak lama.
Dalam pembicaraan via telepon Pada 11 Desember 2020, Presiden Jokowi mengundang Elon Musk untuk berinvestasi di Indonesia di bidang mobil listrik hingga bantalan peluncuran (launching pad) buat SpaceX.
Ia pun dua kali berbicara secara langsung dengan Elon Musk di fasilitas SpaceX, Texas, pada 2022. Tak tanggung-tanggung, presiden menawarkan konsesi nikel kepada Tesla jika ingin berinvestasi di Indonesia.
Luhut, ditemani pengusaha Anindya Bakrie dan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Rosan Roeslani, juga bertemu dengan Elon Musk di Gigafactory Tesla, Austin, Texas, Selasa (26/4/2022).
Anindya mengungkapkan tujuan dari pertemuan tersebut adalah agar Tesla mau bekerja sama dengan Indonesia terkait penyediaan dan pengolahan nikel sebagai bahan baku pembuatan sel baterai yang berlandaskan environment, social, dan governance (ESG).
Mulai masuk
Di tengah rangkaian lobi itu, Starlink mulai masuk Indonesia.
Pada Juni 2022, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengungkap pihaknya memberikan hak labuh kepada PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) untuk penyelenggaraan jaringan tetap tertutup Starlink.
Starlink sebetulnya sudah memberikan layanan di Indonesia, tetapi melalui kerja sama dengan Telkomsat yang merupakan anak usaha Telkom.
Izin buat Starlink di dalam negeri tersebut merupakan hak labuh satelit untuk menggelar pita backhaul yang dapat dibeli oleh penyedia layanan internet satelit, salah satunya Telkomsat.
Layanan berupa pita backhaul ini bukan layanan internet yang langsung dijual buat konsumen publik. Dengan kata lain, Starlink tidak beroperasi penuh di Indonesia.
Setelah berkutat di jaringan tertutup, mulai berhembus kabar Starlink merambah jaringan internet langsung ke masyarakat di akhir tahun lalu.
Kehadiran Starlink secara penuh untuk pasar Tanah Air sempat membuat khawatir beberapa pihak. Pasalnya, ada rumor yang menyebut perusahaan asal Amerika Serikat (AS) ini akan membanting harga agar sesuai dengan pasar.
“ISP terutama yang kecil ini gelisah karena mereka takut market tergerus, apalagi market yang di pinggiran, kalo market di urban enggak terlalu heboh,” ujar Muhammad Arif Angga, Ketua APJII pada Senin (2/10/2023).
Sempat tak terdengar beberapa bulan, kabar Starlink masuk ke Indonesia kembali menggaung pada Februari.
Pada Rabu (7/2), Luhut mengatakan komunikasi terakhir dengan Musk membicarakan soal rencana pemasangan jaringan internet Starlink milik SpaceX di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Musk diklaim berjanji memasang jaringan internet di ibu kota anyar Indonesia itu.
“Kan Starlink mau masuk, saya kira hampir selesai ya persyaratannya, dia akan ke IKN,” tutur Luhut di kantornya, Jakarta, Rabu (7/2).
Sekitar sebulan berselang, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengonfirmasi kehadiran Starlink di Tanah Air. Penyedia internet satelit ini disebut akan segera melakukan uji coba di IKN pada Mei.
Pihaknya sejauh ini tengah memproses kelayakan operasionalnya. “Sebentar lagi akhir bulan ini detilnya, layak operasinya, perizinan,” ujarnya pada Kamis (21/3).
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Wayan Tony Supriyanto pada awal April mengatakan Starlink sudah mengantongi satu dari total dua izin yang diperlukan untuk beroperasi di Indonesia.
“Starlink itu ada dua ya izinnya mengajukan; untuk VSAT dan penyediaan internet. Untuk yang VSAT itu mereka sudah membangun hub (pusat) dan semuanya dan stasiun perangkatnya sudah izin juga ke SDPPI,” kata Wayan, di kantornya, Jakarta, Rabu (4/4).
Kini, Starlink sudah mendapat semua izin operasi di Indonesia, termasuk lolos Uji Laik Operasi (ULO). Meskipun, perusahaan masih akan diuji kebenaran klaim kemampuannya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada pertengahan Mei.
Starlink pun sudah memasang banderol harga untuk layanan-layanan yang ditawarkan di situsnya.
Terdapat dua opsi paket layanan yang diberikan Starlink, yakni personal dan bisnis.
Masing-masing opsi terbagi menjadi tiga kategori paket, yakni residensial atau lokasi tetap, jelajah atau mobilitas darat, dan kapal atau mobilitas di laut.
Berikut harga paket Starlink per bulan:
Personal
– Residensial: mulai Rp750 ribu
– Jelajah (nomad): mulai Rp990 ribu
– Kapal: mulai Rp4,345 juta
Bisnis
– Lokasi tetap: mulai dari Rp1,1 juta untuk 40GB
– Mobilitas darat: mulai dari Rp4,345 juta untuk 50GB
– Maritim: mulai dari Rp4,345 juta untuk 50GB
Sumber: CNN Indonesia