- Polres Aceh Utara Tangkap Pelaku Penjual Kulit Harimau dan Beruang Madu - Desember 7, 2024
- Prabowo Sumbang Lahan Pribadi 20 Ribu Hektare untuk Konservasi Gajah di Aceh - Desember 3, 2024
- Kejari Aceh Tamiang tetapkan tiga tersangka korupsi pengaspalan jalan - November 30, 2024
Banda Aceh – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh Bustami Hamzah dan M Fadhil Rahmi menyebut ada lima program utama yang akan direalisasikan apabila terpilih dalam pemilihan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Kelima program Om Bus-Syeh Fadhil itu meliputi ekonomi unggul berbasis komunitas, pendidikan berkualitas untuk semua, peningkatan akses layanan kesehatan murah berkualitas, penguatan keistimewaan Aceh dan nilai-nilai keagamaan serta program pelestarian budaya dan lingkungan.
Bustami Hamzah di Banda Aceh, Rabu, mengatakan saat ini rakyat Aceh membutuhkan sebuah harapan baru menuju perubahan. Perubahan yang baru tersebut mutlak diperlukan agar rakyat Aceh bisa menata kehidupan yang lebih baik, lebih terarah, dan juga lebih menjanjikan.
“Kami sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh periode 2025-2030 telah menangkap secara serius keinginan rakyat Aceh terhadap perubahan tersebut dengan memasang mata, hati, dan juga telinga,” katanya saat di sela-sela menyampaikan visi dan misi dalam rapat paripurna istimewa DPR Aceh.
Pertama, program ekonomi unggul berbasis komunitas. Pihaknya berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan memperkuat UMKM dan menciptakan peluang kerja yang layak bagi masyarakat. Mereka juga berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan memperkuat UMKM dan menciptakan peluang kerja yang layak bagi masyarakat.
Paslon ini juga akan memastikan setiap warga Aceh dapat berkontribusi dan merasakan manfaat dari pembangunan ekonomi. Program ekonomi unggul diarahkan untuk menciptakan pemerataan pembangunan serta mencapai kemandirian ekonomi dan daya saing masyarakat Aceh melalui memperjuangkan dana otonomi khusus (Otsus) abadi, menjadikan Aceh sebagai daerah industri.
Selanjutnya, pembangunan jaringan irigasi dan penyediaan pompanisasi untuk persawahan yang belum terdapat pengairan irigasi, menjamin ketersediaan pupuk bagi petani, menjamin ketersediaan Gas 3 Kg/BBM bersubsidi bagi masyarakat kurang mampu, dan menyediakan akses permodalan dari perbankan maupun lembaga pembiayaan lainnya untuk pelaku UMKM.
Kedua, program pendidikan berkualitas untuk semua. Pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang cerah, sehingga mereka akan meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, serta mendorong pengembangan sumber daya manusia yang kompeten di Aceh, melalui penyediaan beasiswa pendidikan tinggi bagi mahasiswa kurang mampu.
Menyediakan beasiswa penuh bagi mahasiswa kurang mampu berprestasi untuk studi bidang kedokteran, memberikan subsidi kebutuhan sekolah seperti tas, baju, sepatu untuk siswa tingkat dasar dan menengah, revitalisasi lembaga peningkatan sumber daya manusia Aceh dan mewujudkan legalisasi dana abadi pendidikan.
Ketiga, program peningkatan akses layanan kesehatan murah berkualitas. Paslon ini menilai Aceh sedang berusaha keras untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui berbagai program unggulan yang terfokus pada aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan.
Hal ini dilakukan melalui memperbaiki dan melanjutkan Program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA), memfungsikan dan mengoptimalkan pembangunan Rumah Sakit Regional di Aceh, meningkatkan pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi (IT) untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam sistem kesehatan, menjamin kualitas pelayanan kesehatan di setiap tingkat fasilitas kesehatan, dari Puskesmas hingga RSUD dan menyiapkan fasilitas kesehatan modern di Aceh melalui skema kerjasama.
Keempat, program penguatan keistimewaan Aceh dan nilai-nilai keagamaan. Mereka menilai keistimewaan Aceh tidak hanya terletak pada sejarah dan tradisinya yang
kaya, tetapi juga pada nilai-nilai luhur yang terkandung dalam masyarakatnya. Untuk memperkuat identitas dan keistimewaan Aceh.
Oleh karenanya paslon ini berupaya untuk menambah kuota jamaah haji Aceh, memberikan beasiswa santri dayah dan alumni dayah, menyediakan insentif bagi gure-gure (guru-guru) dayah untuk peningkatan kesejahteraan gure dayah, meningkatkan alokasi anggaran untuk menegakkan syariat Islam.
Selanjutnya, memberikan beasiswa bagi penghafal Al Quran, menyediakan beasiswa bagi santri dayah untuk melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah, membiayai terwujudnya program satu desa satu hafiz, mengoptimalkan pemanfaatan dana Infaq/Shadaqah pada Baitul Mal Aceh dan dana CSR untuk pengadaan tanah lokasi rumah bagi masyarakat miskin dan melanjutkan program Gerakan Tuntas Baca Alquran dan Lima Belas Menit Baca Alquran sebelum memulai pelajaran di sekolah atau Getba dan Limit.
Kelima, program pelestarian budaya dan lingkungan. Aceh memiliki warisan budaya yang harus kita jaga dan lestarikan. Paslon ini akan mengimplementasikan program-program yang mendukung pelestarian budaya lokal, serta menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat bagi generasi mendatang.
Adapun beberapa upaya melalui revitalisasi kearifan budaya tradisional Aceh, memfasilitasi festival-festival seni budaya tradisional Aceh untuk meningkatkan kesadaran dan kecintaan terhadap budaya lokal, menggiatkan pendidikan dan pelatihan seni budaya di sekolah- sekolah.
Selanjutnya mengakselerasi penggunaan energi terbarukan seperti solar, angin, dan geotermal dan mendorong pengembangan ekowisata yang mengedepankan kearifan lokal dan lingkungan, seperti wisata desa, pameran kerajinan, dan kunjungan ke kawasan konservasi.[Antara]