- BNN RI gagalkan penyeludupan 29,25 kg sabu-sabu di Aceh - September 17, 2024
- Jabar Lolos ke Final Lewat Drama Adu Penalti - September 17, 2024
- Peringati Maulid Nabi, Geuchik Tambon Tunong Santuni Puluhan Anak Yatim - September 16, 2024
Lhokseumawe – Kirab Api Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 resmi memasuki Kota Lhokseumawe pada Selasa, (03/09). Setelah prosesi serah terima simbolis dengan Kabupaten Aceh Utara di perbatasan kedua daerah, kirab api PON XXI siap melanjutkan perjalanannya.
Para pelari estafet api PON kemudian memulai perjalanannya dari titik cek poin di Bank Indonesia Perwakilan Lhokseumawe. Para atlet disambut hangat oleh Sekretaris Daerah Kota Lhokseumawe, T. Adnan, S.E., dan langsung menuju halaman Kantor Wali Kota untuk upacara resmi.
Terlihat atusiasme sambutan dari kalangan anak-anak sekolah, remaja, dan masyarakat Kota Lhokseumawe, semua menyaksikan langsung 21 atlet kirab api berlari yang diikuti komunitas motor Vespa Kota Lhokseumawe.
Tepat pukul 10.30 WIB, rombongan kirab tiba di halaman Kantor Wali Kota Lhokseumawe. Acara penyambutan disambut meriah dengan upacara penerimaan Api PON XXI yang dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Lhokseumawe, A. Hanan, S.P., M.M. serta dihadiri seluruh jajaran Forkopimda Kota Lhokseumawe, juga seluruh OPD lingkup Kota Lhokseumawe.
Dalam sambutannya, Pj Wali Kota A Hanan menyampaikan apresiasinya dan memerikan semangat bagi atlet, “Dengan berkobarnya Api PON ini, semoga dapat membakar semangat para atlet, khususnya atlet Provinsi Aceh, untuk menunjukkan potensi terbaiknya dan meraih prestasi tertinggi.” ujar A Hanan.
Setelah upacara, rombongan kirab api PON melanjutkan perjalanan menuju titik keberangkatan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lhokseumawe. Dari sini, mereka akan dibawa menuju Kabupaten Bener Meriah untuk melanjutkan estafetnya.
Pj Wali Kota A Hanan berharap dengan penyelenggaraan PON XXI, masyarakat Aceh khususnya warga kota Lhokseumawe untuk menerima tamu jauh dengan hangat sebagai mana adat masyarakat Aceh yaitu “adat peumulia jamee” untuk memberikan kesan terbaik bagi para atlet saat kembali dari Aceh.
