- Pupuk Subsidi Dapat Ditebus oleh Petani yang Terdaftar dalam E-RDKK - Januari 13, 2025
- Amankan Aksi Unjuk Rasa Tenaga Honorer, Polres Aceh Utara Kerahkan 120 Personel - Januari 13, 2025
- Motornya Terperosok ke Lubang, IRT di Lhokseumawe Meninggal Dunia Terlindas Truk Bak Besi - Januari 13, 2025
Aceh Utara – PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) mulai mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di area pabrik dan perkantoran, tepatnya di area pengantongan pupuk urea dan atap gedung Learning Development Center (LDC) dengan kapasitas masing-masing yaitu 48,6 dan 54 kilowatt peak (kWp). Adapun total sel surya yang terpasang yaitu 190 unit dengan luas area sebesar 465 meter persegi.
Vice President Pengembangan Bisnis, Safwat Ardy mengatakan, berdasarkan perhitungan, dengan menggunakan PLTS, PIM dapat mengurangi emisi karbon dioksida ekuivalen 87 ton per tahun atau setara dengan konsumsi listrik lebih dari 90 unit rumah dengan daya 900 volt-ampere.
Menurut Ardy, implementasi pemasangan PLTS ini merupakan aksi nyata PIM untuk mengatasi salah satu tantangan global yaitu perubahan iklim (climate change) dan ikut berkontribusi dalam mendukung program NZE (Net Zero Emission) Pemerintah. Perubahan iklim terjadi akibat akumulasi gas rumah kaca, seperti gas karbon dioksida di atmosfer. Seperti diketahui, karbon dioksida menghalangi pantulan panas matahari ke luar angkasa. Sehingga, panas ini akan terperangkap di bumi dan menyebabkan bumi semakin hangat.
“Selain PLTS, PIM melakukan aksi nyata lainnya dengan melakukan efisiensi penggunaan energi di peralatan pabrik dan penanaman pohon di area konservasi. Total pengurangan emisi yang sudah dicapai PIM hingga Februari 2024 yaitu karbondioksida ekivalen 871,2 ton atau 22% dari target 3855 ton di tahun 2024,” katanya.
Lanjut Ardy, serangkaian upaya ini merupakan langkah awal PIM untuk mencapai target dekarbonisasi (pengurangan emisi karbon) lebih dari 30% pada 2030.
“Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi hingga 31,89% dalam enhanced-determined contribution contribution (e-NDC),” ungkapnya.
Langkah strategis lainnya guna mencapai target tersebut, PIM berencana membangun pabrik blue ammonia, dimana karbondioksida dari hasil produk samping produksi amonia disalurkan dan disimpan di bawah permukaan tanah atau disebut dengan carbon capture storage (CCS). Proyek ini akan mengurangi emisi karbondioksida ekivalen sebesar 1 juta ton pertahun. []
Laporan: Bustami