Home / Daerah / Etnografi

Minggu, 22 Desember 2024 - 21:33 WIB

Krisis Identitas Budaya Ancam Generasi Muda, Yayasan Jinoe Gelar Dialog Budaya Kaum Muda

Krisis Identitas Budaya Ancam Generasi Muda, Yayasan Jinoe Gelar Dialog Budaya Kaum Muda

Krisis Identitas Budaya Ancam Generasi Muda, Yayasan Jinoe Gelar Dialog Budaya Kaum Muda

Lhokseumawe – Dalam upaya menghadapi tantangan krisis identitas budaya yang semakin mengancam generasi muda, Yayasan Jinoe menggelar Dialog Budaya Kaum Muda 2024 di Aula Kantor Wali Kota Lhokseumawe, Minggu, (22/12). Acara yang mengangkat tema ”Dari generasi ke generasi menjaga identitas budaya di tengah arus budaya modernisasi” ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran kaum muda tentang pentingnya melestarikan warisan budaya di tengah derasnya arus modernisasi.

Acara ini dihadiri oleh 80 peserta yang berasal dari berbagai komunitas dan organisasi kepemudaan, mahasiswa, pelajar, hingga pelaku budaya. Kegiatan ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk mendalami nilai-nilai budaya Aceh sekaligus berdiskusi tentang cara mempertahankannya di era globalisasi.

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdako Lhokseumawe, Darius, S.Sn., yang juga memberikan apresiasi tinggi kepada Yayasan Jinoe atas inisiatifnya. “Kami sangat mengapresiasi Yayasan Jinoe yang telah menggelar dialog penting ini. Langkah seperti ini menunjukkan komitmen nyata dalam membangun generasi muda yang tidak hanya memahami modernisasi tetapi juga tetap bangga pada identitas budaya lokalnya. Ini adalah contoh kontribusi luar biasa dari masyarakat untuk melestarikan budaya kita,” ujar Darius.

Baca Juga  Dua Pengedar Sabu Diringkus Polisi di Nisam

Ketua Pembina Yayasan Jinoe, Ramadhan, dalam sambutannya menyampaikan keprihatinannya terhadap fenomena krisis identitas budaya yang melanda generasi muda. “Arus modernisasi telah membawa pengaruh besar, namun jangan sampai kita kehilangan identitas sebagai orang Aceh. Dialog ini adalah upaya kami untuk menghidupkan kembali kesadaran kaum muda terhadap pentingnya budaya dalam membangun masa depan yang berkarakter,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan komitmen Yayasan Jinoe untuk terus memfasilitasi kegiatan anak muda dalam berbagai bentuk. “Kami percaya bahwa kaum muda adalah kunci pelestarian budaya. Oleh karena itu, Yayasan Jinoe akan terus menghadirkan program-program yang relevan, inovatif, dan memberdayakan untuk memastikan mereka memiliki ruang yang cukup untuk belajar, berkreasi, dan berkontribusi dalam pelestarian budaya Aceh,” tambah lulusan Prodi Sosiologi Universitas Syiah Kuala ini.

Wakil Ketua Komisi I DPRK Lhokseumawe, Farhan Zuhri, S.Hum., M.Pd., yang hadir sebagai narasumber utama, memberikan pandangan mendalam mengenai peran strategis budaya dalam membentuk karakter generasi muda. “Budaya bukan hanya hiasan, melainkan identitas diri yang menentukan arah dan masa depan kita. Ketika generasi muda kehilangan budaya, mereka kehilangan akar dan pijakan,” tegas Farhan.

Farhan juga mendorong kaum muda untuk lebih aktif dalam melibatkan diri dalam kegiatan budaya. “Indonesia yang maju di tahun 2045 harus ditopang oleh generasi muda yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga kuat dalam identitas budaya. Saya percaya dialog seperti ini tidak hanya menyadarkan, tetapi juga menggerakkan. Generasi muda Aceh harus mampu menjadi pelopor dalam pelestarian budaya lokal. Pemerintah dan masyarakat perlu memberikan dukungan penuh kepada inisiatif seperti yang dilakukan Yayasan Jinoe,” tuturnya.

Baca Juga  Angka Kemiskinan di Aceh Menurun

Arita Yuda Ketiara Rizki, seorang Laskar Rempah Aceh untuk Program Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024, turut memberikan paparan inspiratif. Ia menjelaskan bagaimana budaya Aceh dapat menjadi instrumen diplomasi untuk membangun hubungan lintas daerah dan bangsa, sekaligus menginspirasi kaum muda untuk bangga akan akar budaya mereka. “Melalui berbagai program kebudayaan yang bisa diikuti oleh anak muda, kita dapat mendorong pelestarian budaya sekaligus mengenalkan keunikan Aceh ke dunia luar,” ujarnya.

Acara ini dipandu oleh Darwinus, Agam Duta Wisata Kota Lhokseumawe 2022, yang berhasil menciptakan suasana interaktif dan penuh semangat selama diskusi berlangsung.

Dialog Budaya Kaum Muda 2024 menghadirkan berbagai sesi menarik, termasuk diskusi mendalam, lokakarya budaya, dan berbagi pengalaman antara generasi muda dan tokoh budaya. Melalui program ini, Yayasan Jinoe berharap dapat memperkuat komitmen generasi muda dalam melestarikan warisan budaya Aceh sekaligus menjadikannya relevan di era modern.

Yayasan Jinoe menegaskan komitmennya untuk terus mendukung dan memfasilitasi kaum muda dalam berbagai upaya pelestarian budaya, sebagai bagian dari kontribusi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan komunitas budaya, acara ini menjadi bukti nyata bahwa budaya tetap menjadi elemen penting dalam membentuk identitas generasi muda Aceh di tengah tantangan zaman.[]

Share :

Baca Juga

Daerah

Miliki Sabu, Salah Seorang Perempuan Ditangkap di Lhokseumawe
Angka Kemiskinan di Aceh Menurun. (foto: Okezone)

Daerah

Angka Kemiskinan di Aceh Menurun

Daerah

Dua Pengedar Sabu Diringkus Polisi di Nisam

Agama

Pengurus LPTQ Kecamatan Dewantara Periode 2025-2028 Resmi Dilantik

Daerah

Dinas PUPR Aceh Barat Rampungkan Jembatan Penghubung Suak Pangkat-Cot Lada

Daerah

Polres Lhokseumawe Tangkap Pelaku Eksploitasi Sumur Minyak Ilegal

Daerah

DPRK Aceh Barat Apresiasi PUPR Dalam Realisasi 2 Miliar Lebih Perbaikan Ruas Jalan Arongan Lambalek

Daerah

PUPR Aceh Barat Gelontorkan Rp.2 Millar lebih Peningkatan Jalan di Arongan Lambalek