- Reses Pertama Usai Dilantik, Khairani, S.Si Siap Memperjuangkan Aspirasi Masyarakat Dapil 5 Meureubo - Desember 7, 2024
- 6 Orang Atlet Usia Dini Binaan PB PUPR Plus Di Umumkan - Desember 4, 2024
- Musim Penghujan Melanda Aceh Barat, PUPR Bersama Sejumlah SKPK Pantau Titik Langganan Genangan Air - Desember 3, 2024
ACEH BARAT – Tim Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Aceh Barat mengadakan Focus Group Discusion (FGD) di Universitas Teuku Umar (UTU). Diskusi ini mempertemukan pihak perusahaan pengangkutan material (hauling) dengan mahasiswa dari tiga perguruan tinggi negeri serta aktivis lingkungan. Kamis (13/11/2024).
Hadir sebagai pemateri Ketua tim KPBU Dr. Ir
Kurdi, ST, MT, IPM Asean-Eng yang merupakan Kadis PUPR Aceh Barat, serta Ahmad Yani dari DPRK Aceh Barat. Selanjutnya dari perwakilan management perusahaan hauling dan pimpinan organisasi mahasiswa UTU, STAIN TDM dan AKN.
FGD ini membahas tema “Investasi Jalan Pendidikan Nyaman untuk Aceh Barat ke Depan”. Tema ini menjadi topik pembicaraan sangat penting di tengah lajunya investasi yang bersentuhan dengan kawasan pusat pendidikan di Kecamatan Meureubo.
Sejumlah pimpinan organisasi mahasiswa menyerahkan berkas rekomendasi dari hasil FGD membahas Investasi Jalan Pendidikan Nyaman untuk Aceh Barat ke Depan, di UTU, Selasa (12/11/2024).
“FGD kedua hari ini, kita membahas menimalisir dari dampak. Salah satu poin yang kita rekomendasikan adalah perusahaan harus membangun sendiri jalan hauling dalam waktu tiga tahun,” ujar tim KPBU Ahmad Yani.
Selama beroperasi, hauling yang menggunakan jalan pusat pendidikan, harus menaati kesepakatan tentang jadwal dan jam operasional.
Kemudian, kata dia, dalam proses pembangunan jalan milik perusahaan harus benar-benar dipantau kualitasnya, sehingga setelah ditinggal, bisa digunakan untuk daerah, termasuk persoalan kompensasi.
Sementara itu perwakilan dari pimpinan organisasi mahasiswa yakni Presma UTU, Anwar Efendi, menyampaikan, bahwa kondisi ini menjadi pertimbangan karena dua kepentingan yang harus diperhatikan. Pertama soal investasi daerah dan kedua terkait keberlanjutan kondisi pendidikan.
Karena itu dalam pertemuan itu mahasiswa memberikan beberapa rekomendasi, seperti jam operasional hauling dilakukan malam hari, memperhatikan dampak selama operasional dan mempersiapkan segera jalan sendiri, serta kompensasi.