- Miliki Sabu, Salah Seorang Perempuan Ditangkap di Lhokseumawe - Januari 22, 2025
- Pengurus LPTQ Kecamatan Dewantara Periode 2025-2028 Resmi Dilantik - Januari 21, 2025
- Haji Uma: Masalah Tukin Dosen ASN, Ini Darurat, Harus Segera Diselesaikan - Januari 19, 2025
Banda Aceh – Jurusan Seni Rupa dan Desain (JSRD) ISBI Aceh kembali menorehkan prestasi dengan berpartisipasi dalam pameran internasional bertajuk Aceh International Collaborative Art Exhibition 2024. Acara yang digelar pada 25–30 Desember 2024 di Galeri Museum Aceh Kampus UIN Ar-Raniry ini menghadirkan tema “Cultural Heritage” dan menjadi ajang kolaborasi seniman dari berbagai negara.
Pameran ini diselenggarakan atas kerja sama Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 1 Aceh, JSRD ISBI Aceh, UIN Ar-Raniry, serta penggagas dari Malaysia. Momentum ini tidak hanya menjadi bagian dari peringatan 20 tahun Tsunami Aceh, tetapi juga ajang bertukar gagasan seni rupa yang konstruktif di antara seniman dan akademisi dari berbagai daerah dan negara.
Sebanyak 60 karya seni dari 40 seniman, termasuk dari Aceh, Padang, Yogyakarta, Palembang, Bali, hingga Kalimantan, dipamerkan bersama karya seniman internasional dari Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Prancis, dan negara lainnya. Kurator utama, Dr. Rosli Zakaria dari UiTM Kampus Alor Gajah Melaka, bersama Indra Setiawan, M.Sn., dari ISBI Aceh, mengarahkan konsep pameran ini.
JSRD ISBI Aceh mengirimkan sejumlah perwakilan, termasuk dosen seperti Anni Kholilah, M.Sn., Hatmi Negria Taruan, M.Sn., dan Yulfa Haris Saputra, S.Pd., M.Sn. Dari kalangan mahasiswa, pameran ini diikuti oleh Humam Prayuda, Audi Salsabila Is, dan Nadia Faguita, serta melibatkan alumni, Tuah Tharaya Saragih. Kolaborasi lintas generasi ini menunjukkan harmoni yang solid dalam mendukung perkembangan seni di lingkungan akademik.
Tak hanya memamerkan karya, JSRD ISBI Aceh juga berkontribusi dalam penyusunan tata ruang pamer melalui tim Art Handler yang diketuai oleh Yulfa Haris Saputra. Mereka menekankan pentingnya desain ruang pamer sebagai elemen kunci keberhasilan pameran. Penataan yang optimal diharapkan dapat mempertemukan karya seni dengan apresiasi maksimal dari para pengunjung.
Ketua Jurusan Seni Rupa dan Desain ISBI Aceh, Saniman Andi Kafri, M.Sn., menyatakan bahwa partisipasi dalam pameran internasional ini merupakan upaya strategis untuk meningkatkan eksposur global bagi mahasiswa dan dosen. “Kami berharap kegiatan semacam ini terus menjadi sarana pembelajaran sekaligus inspirasi dalam menciptakan karya seni yang inovatif dan kompetitif di panggung internasional,” ungkapnya.
Melalui kolaborasi lintas budaya, ISBI Aceh optimis memperluas jejaring global, memperkaya pengalaman kreatif, dan meningkatkan reputasi institusi sebagai pusat pendidikan seni unggulan. Dengan semangat tersebut, ISBI Aceh berkomitmen mencetak seniman berbakat yang mampu bersaing di era globalisasi seni rupa.[]