- Mualem Tanya Kasus Korupsi Wastafel, Bustami: Santai Aja Bro - November 2, 2024
- Ditanya Penyelewengan Dana BRA, Mualem: Mau Diambil Sedikit Sudah Ditangkap - November 2, 2024
- BNNP Sumbar Musnahkan 600 Kg Ganja dari Aceh - Oktober 31, 2024
Gaza – Kota Rafah di Jalur Gaza selatan serta sejumlah wilayah di sekitarnya menjadi target gempuran berskala besar Israel sepanjang Jumat kemarin. Setidaknya 45 orang tewas dalam serangan tersebut, yang diyakini sebagai upaya Israel untuk menguasai sepenuhnya kota Rafah.
Warga mengatakan Israel tampaknya berusaha untuk menyelesaikan penguasaan Rafah, kota yang berbatasan dengan Mesir dan telah menjadi fokus serangan Israel sejak awal Mei.
Mengutip dari ABC, Sabtu, 22 Juni 2024, tank-tank Israel menerobos masuk ke bagian barat dan utara kota, setelah menguasai bagian timur, selatan dan tengah.
Penembakan dari pesawat, tank, dan kapal di lepas pantai pada hari Jumat mendorong gelombang baru pengungsian dari kota Rafah, yang telah menampung lebih dari 1 juta pengungsi Palestina yang sebagian besarnya kini harus mengungsi lagi.
Data dari Palestina dan PBB menunjukkan bahwa kemungkinan besar saat ini kurang dari 100.000 orang masih tinggal di Rafah.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 25 warga Palestina tewas di Al-Mawasi, sebuah “daerah kemanusiaan” di pantai utara Rafah, dan 50 lainnya mengalami luka-luka. Para saksi mata mengatakan sebuah peluru tank menghantam tenda yang menampung keluarga-keluarga pengungsi.
“Dua tank mendaki puncak bukit di dekat Mawasi dan mereka mengirimkan bola api yang menghantam tenda-tenda warga yang mengungsi di daerah tersebut,” kata seorang warga kepada media Reuters.
Militer Israel mengatakan laporan mengenai insiden itu sedang ditinjau.
“Penyelidikan awal menunjukkan bahwa tidak ada indikasi serangan tersebut dilakukan oleh IDF di Wilayah Kemanusiaan di Al-Mawasi,” ucapnya.
Sebelumnya, militer Israel mengatakan pasukannya melakukan tindakan “tepat dan berbasis intelijen” di wilayah Rafah, di mana pasukan terlibat dalam pertempuran darat dan menemukan terowongan yang digunakan oleh Hamas.
IDF mengatakan pasukan Israel selama seminggu terakhir menargetkan sebuah universitas di Gaza yang dituding telah digunakan sebagai markas Hamas. Israel tidak menyebut nama universitas tersebut.
Beberapa warga mengatakan serangan Israel di Rafah semakin intensif dalam dua hari sebelumnya, dan suara ledakan serta tembakan hampir tidak berhenti.
“Tadi malam adalah salah satu malam terburuk di Rafah barat: drone, pesawat, tank, dan kapal angkatan laut membombardir daerah tersebut. Kami merasa penjajah berusaha untuk sepenuhnya menguasai kota tersebut,” kata Hatem, 45 tahun, yang dihubungi melalui pesan singkat.[]
MEDCOM