Home / Nasional

Senin, 6 Januari 2025 - 16:00 WIB

Gelombang Terbaru Pengungsi Rohingya Tiba di Aceh, PBB Buka Suara

Foto: REUTERS/RISKA MUNAWARAH

Foto: REUTERS/RISKA MUNAWARAH

Jakarta – Jumlah kedatangan pengungsi Rohingya di Indonesia kembali meningkat dengan lebih dari 200 orang mendarat di Provinsi Aceh selama akhir pekan lalu. Fenomena ini menambah daftar panjang kedatangan etnis tersebut melalui jalur laut ke negara-negara Asia Tenggara.

Para Rohingya, yang mayoritas beragama Islam dan berasal dari Myanmar, kerap meninggalkan kamp-kamp pengungsi yang serba kekurangan menggunakan perahu-perahu reyot menuju Thailand, Indonesia, atau Malaysia. Mereka memilih waktu antara Oktober hingga April, saat kondisi laut lebih tenang, untuk melakukan perjalanan berisiko ini.

Baca Juga  Pengurus LPTQ Kecamatan Dewantara Periode 2025-2028 Resmi Dilantik

Pada Minggu (5/1/2025) malam, lebih dari 200 orang tiba di wilayah Peureulak Barat, Kabupaten Aceh Timur, di Pulau Sumatra bagian barat Indonesia.

“Mereka tiba di wilayah kami dengan kondisi yang sangat lemah dan membutuhkan bantuan segera,” kata Miftach Tjut Adek, ketua komunitas nelayan Aceh, dikutip dari Reuters, Senin (6/1/2025).

Faisal Rahman, pejabat dari Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR), menyatakan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan otoritas lokal.

“Tim kami menuju Peureulak Barat pada Senin untuk memberikan bantuan dan memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi,” ujar Rahman.

Antara Oktober dan November tahun lalu, lebih dari 500 Rohingya tiba di Indonesia melalui jalur laut. Jumlah ini terus meningkat, mencerminkan situasi darurat yang dihadapi oleh populasi yang tidak memiliki kewarganegaraan ini.

Adapun hampir 1 juta Rohingya tinggal di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh, yang oleh Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grandi, disebut sebagai “kamp pengungsi kemanusiaan terbesar di dunia.”

Baca Juga  Pengurus LPTQ Kecamatan Dewantara Periode 2025-2028 Resmi Dilantik

Di Myanmar, yang mayoritas penduduknya beragama Buddha, Rohingya dianggap sebagai pendatang asing dari Asia Selatan, sehingga mereka tidak diberikan kewarganegaraan dan sering menjadi korban penganiayaan.

Menurut data UNHCR, sejak 2023, lebih dari 2.000 Rohingya telah tiba di Indonesia. Angka ini melebihi jumlah kedatangan selama empat tahun sebelumnya secara keseluruhan, menunjukkan peningkatan signifikan dalam arus pengungsi ke wilayah ini.

PBB dan berbagai organisasi kemanusiaan terus mendesak solusi diplomatik yang lebih kuat untuk mengakhiri penderitaan yang dialami oleh komunitas Rohingya.

“Kami berharap komunitas internasional dapat memberikan perhatian lebih untuk mengatasi akar permasalahan yang membuat mereka terusir dari tanah air mereka,” tambah Rahman. [cnbcindonesia.com]

Share :

Baca Juga

Nasional

Haji Uma: Masalah Tukin Dosen ASN, Ini Darurat, Harus Segera Diselesaikan

Nasional

Polisi Tangkap 4 Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil Asal Aceh, Identitasnya Masih Dirahasiakan

Daerah

Sukseskan Pemilu 2024, KIP Aceh Utara Raih Dua Penghargaan Dari KPU RI

Agama

Mengenang 20 Tahun Tsunami, Masyarakat Gampong Pasir Gelar Dzikir, Samadiah dan Santunan Anak Yatim

Agama

Refleksi 20 Tahun Tsunami Aceh, Sekber Wartawan Indonesia Aceh Barat Santuni Anak Yatim Serta Zikir Bersama

Daerah

Momentum 20 Tahun Tsunami Aceh, PT IPE Laksanakan Upacara, Doa Dan Penanaman Pohon Bersama

Daerah

Peringatan Hari Ibu ke-96, Azwardi, AP, M.Si, : Momentum Penghormatan dan Pemberdayaan Perempuan

Daerah

Pj Bupati Azwardi, AP. M. Si Buka Seminar DPD SWI Aceh Barat