Home / Daerah / Hukum

Rabu, 8 Mei 2024 - 09:15 WIB

Demi Keadilan Untuk Para Korban Konflik Aceh, MaTA: Dugaan Korupsi pada BRA Wajib Diusut Tuntas

Alfian, Koordinator 
Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA)

Alfian, Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA)

Banda Aceh – Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) meminta pengusutan dugaan korupsi pada program penyaluran bantuan budidaya ikan dan pakan runcah oleh Badan Reintegrasi Aceh (BRA) ditindak tegas dan tuntas.

Rilis yang terima LinkkaMedia, kamis (8/5/2024) dari koordinator MaTA, Alfian mengatakan, berdasarkan penelusuran dan pengumpulan informasi atas program Penyaluran bantuan budidaya ikan dan pakan runcah oleh BRA untuk 9 kelompok masyarakat di Kecamatan Nurussalam dan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur dengan anggaran sebesar  Rp 15.713.864.890 pada perubahan APBA Tahun Anggaran  2023.

Program ini sifatnya sebagai pokok-pikiran (POKIR) anggota DPRA. BRA dibentuk dengan tujuan untuk pemberdayaan masyarakat korban konflik, mantan kombatan dan tapol/napol sesuai dengan tugas dan wewenangnya. BRA bukan tempat bancakan anggaran untuk politisasi atau kepentingan elit sebagaimana yang terjadi saat ini. maka perlu diberi etensi sehingga kelembagaan menjadi tegak lurus demi keadilan para korban, mantan kombatan dan tapol/napol masa yang akan datang.

Berdasarkan temuan dan analisa awal kami, nama masing masing kelompok sengaja didesain sedemikian rupa untuk memuluskan pencairan anggaran, secara administrasi kemungkinan kelompok ini ada tapi secara fakta lapangan tidak ada, dan ini menjadi salah satu modus yang telah terjadi. Sehingga pemangku kepentingan (aparatur) di gampong gampong sama sekali tidak mengetahui atas keberadaan nama kelompok dan anggaran bantuan tersebut. Padahal saat ini tiap bantuan ke gampong perlu ada koordinasi dengan pihak yang ada di gampong sehingga kebijakan anggaran yang bersumber dari APBA dan APBK tidak tumpang tindih dengan anggaran dana desa. Akan tetapi hal tersebut tidak terjadi demikian. Sehingga patut diduga bantuan tersebut fiktif dan sangat potensi dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertangung jawab dan juga potensi anggaran tersebut menjadi politisasi untuk kepentingan pemilu yang baru saja berlangsung.

Baca Juga  Polres Aceh Utara Tangkap Pelaku Penjual Kulit Harimau dan Beruang Madu
NoNama KelompokKecamatanJumlah Bantuan
1Sobat NelayanDarul Aman1,750 miliar
2Makmur BeusareDarul Aman1,750 miliar
3Cabang UtamaDarul Aman1,750 miliar
4Bintang TimurNurussalam2 miliar
5Jasa Rakan MandumNurussalam1,5 miliar
6Doa IbuNurussalam1,750 miliar
7Ka KumatsuNurussalam1,750 miliar
8Gudang MeuhNurussalam1,750 miliar
9Raja MeujulangNurussalam1,750 miliar

Tabel 1: Daftar Nama Kelompok Penerima Bantuan di Kabupaten Aceh Timur

Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) mendesak secara tegas kepada Kejaksaan Negeri aceh timur yang saat ini sedang melakukan penyelidikan dan juga di backup oleh kejati aceh untuk dapat mengusut kejahatan yang telah terjadi secara tuntas dan utuh. Artinya kami tidak berharap kasus ini hanya dikorbankan oknum di level operasional saja akan tetapi menjadi harapan publik aktor pelaku kejahatan luar biasa ini juga harus tersentuh hukum. Kasus ini tidak hanya dilihat secara kerugian keuangan semata akan tetapi juga kerugian sosial yang menjadi lebih besar, dimana seharusnya para korban konflik, mantan kombatan dan tapol/napol di tahun 2023 sudah mereka terima dana kompensasi akibat perang malah dikorupsi. jadi perhitungan kerugian secara sosial juga menjadi penting bagi penyidik dan hakim tipikor dalam menilai nantinya.

Kemudian penyidik juga perlu menelusuri sejak penganggaran atas program yang dimaksud sehingga publik juga tau, program ini memang sejak di penganggaran sudah bermasalah terutama secara administrasi. Penyelidikan dari hulu sampai ke hilir menjadi tuntutan atas kasus tersebut, siapa saja yang terlibat maka dapat ditindak secara tegas dan publik memberi atensi dan dukungan kepada kejati aceh dalam penanganan kasus secara utuh. Selanjutnya kami mendorong perlu ada segera pembaharuan sistem dan manajemen di BRA, selama ini BRA mengurus dana pokir dewan yang ditempatkan pada badan tersebut dan ini menjadi masalah saban tahun. Seharusnya pemerintah aceh perlu memikirkan dan melahirkan kebijakan secara penganggaran secara khusus sehingga tidak dikendalikan oleh pemilik pokir dan ini juga berdampak pada kinerja BRA. Jadi BRA perlu di evaluasi secara menyeluruh, kalau ada oknum bermental korup maka wajib dibersihkan. Perlu orang orang yang memiliki integritas dan memiliki moral yang mengelola BRA sehingga kinerja kedepan menjunjung tinggi rasa keadilan bagi korban dan alokasi anggaran khusus menjadi bagian terpenting untuk mempercepat penyelesaian dan hak hak para korban konflik, mantan kombatan dan tapol/napol.

Baca Juga  Menko Polkam: Indonesia dalam Darurat Narkoba, Tiga Strategi Besar Dicanangkan

pengadaan paket pekerjaan ini fiktif dan penuh dengan kebohongan, pekerjaan  penyaluran bantuan untuk sembilan kelompok masyarakat di kecamatan Nurussalam dan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur merupakan manipulasi untuk memperoleh pundi-pundi rupiah oleh pihak tertentu dengan memanfaatkan korban konflik. manipulasi dan rekayasa ini juga melibatkan aktor dibelakang meja dan patut diduga aliran dananya bisa mengalir ke oknum politisi  yang dipergunakan untuk kepentingan pemilu legislatif pada februari yang lalu, hal ini dikarenakan pengadaan paket pekerjaan ini berasal dari dana pokir DPRA yang kemudian dititipkan pada Badan Reintegrasi Aceh .

Selain itu, Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) Alfian, mendesak Kejati Aceh untuk serius mengusut dugaan korupsi tersebut hingga tuntas dan menyeluruh. “Pengusutan dan pengungkapan kasus jangan hanya berhenti pada aktor lapangan saja, aktor-aktor yang berada di belakang meja yang merancang perampokan uang publik Aceh juga harus dipidana jika terbukti melakukan Korupsi, hal itu penting dilakukan untuk memberikan rasa keadilan bagi keluarga korban konflik Aceh, hal ini dikarenakan pada tahap perencanaan, program ini diperuntukkan untuk penguatan kapasitas/pemberdayaan ekonomi eks kombatan dan korban konflik Aceh akan tetapi kondisi dilapangan  berbeda, paket pekerjaan ini malah kemudian di korupsi dan Korban Konflik di Aceh timur tidak tahu-menahu tentang bantuan ini.[]

Share :

Baca Juga

Daerah

Polres Aceh Utara Tangkap Pelaku Penjual Kulit Harimau dan Beruang Madu

Hukum

Menko Polkam: Indonesia dalam Darurat Narkoba, Tiga Strategi Besar Dicanangkan

Daerah

6 Orang Atlet Usia Dini Binaan PB PUPR Plus Di Umumkan

Daerah

Universitas Malikussaleh Sambut Mahasiswa Internasional dari Kamboja

Daerah

Musim Penghujan Melanda Aceh Barat, PUPR Bersama Sejumlah SKPK Pantau Titik Langganan Genangan Air

Berita Desa

Gampong Tambon Tunong Tampilkan Inovasi Unggulan dalam Penilaian TPKK Aceh Utara

Daerah

Ketua PA Nisam Antara Ucapkan Terima Kasih Kepada Masyarakat dan Berikan Selamat untuk Mualem-Dek Fad

Daerah

Mixology Coffee Competition Meriahkan Perayaan Satu Tahun dKupiAceh