- Polres Aceh Utara Tangkap Pelaku Penjual Kulit Harimau dan Beruang Madu - Desember 7, 2024
- Prabowo Sumbang Lahan Pribadi 20 Ribu Hektare untuk Konservasi Gajah di Aceh - Desember 3, 2024
- Kejari Aceh Tamiang tetapkan tiga tersangka korupsi pengaspalan jalan - November 30, 2024
Banda Aceh – Calon Gubernur Aceh, Muzakkir Manaf, yang dikenal dengan panggilan Mualem, secara terbuka menyatakan dukungan terhadap usulan dari Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) agar distribusi gas elpiji 3 kg bersubsidi dialihkan kepada Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) di setiap desa. Usulan ini dinilai sebagai solusi bagi permasalahan distribusi gas bersubsidi di Aceh yang selama ini sulit dijangkau masyarakat dengan harga yang terjangkau.
Dalam pernyataannya, Mualem menegaskan bahwa kelangkaan dan tingginya harga gas 3 kg menjadi persoalan mendesak yang harus segera diselesaikan. Menurutnya, jika dipercaya memimpin Aceh pada Pemilihan Gubernur mendatang, ia berkomitmen untuk segera mengambil langkah konkret dengan menyerahkan distribusi gas 3 kg bersubsidi kepada BUMG.
“Kami paham kebutuhan masyarakat terhadap gas 3 kg, terutama bagi golongan masyarakat kecil yang sangat bergantung pada gas bersubsidi ini. Jika kami terpilih, pangkalan gas akan dialihkan ke BUMG di setiap gampong. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam mendengar dan memperjuangkan aspirasi rakyat Aceh,” ujar Mualem di sela-sela kegiatan kampanyenya, Minggu (3/11/2024).
Lebih lanjut, Mualem mengungkapkan bahwa pihaknya akan memastikan distribusi gas berjalan dengan pengawasan ketat agar harga yang ditawarkan BUMG sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan. Dengan demikian, ia berharap kebijakan ini akan membantu masyarakat kecil mendapatkan akses gas dengan harga yang terjangkau dan memadai.
“Kami akan memastikan setiap pangkalan BUMG yang beroperasi menjual gas sesuai HET, sehingga rakyat tidak lagi terbebani oleh tingginya harga gas subsidi,” tegas Mualem. “Ini juga diharapkan dapat memberdayakan ekonomi lokal di gampong sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pihak ketiga dalam distribusi gas bersubsidi.”
Menurut Mualem, pengelolaan distribusi gas oleh BUMG ini diharapkan tidak hanya mempermudah akses masyarakat terhadap gas bersubsidi, tetapi juga meningkatkan transparansi dan pengelolaan yang lebih adil bagi masyarakat. Sebagai langkah pendukung, Mualem mengusulkan agar pemerintah menyediakan pelatihan bagi BUMG terkait pengelolaan distribusi dan pemantauan harga agar program berjalan lancar dan tepat sasaran.
Selain itu, Mualem menambahkan bahwa ketersediaan gas 3 kg bersubsidi akan menjadi salah satu prioritas utama dalam program pemerintahannya kelak. Ia menegaskan, “Kami akan berupaya agar masyarakat tidak lagi harus mengantri panjang atau bahkan berebut gas. Kami ingin memastikan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap bahan bakar utama ini bisa selalu tercukupi.”
Mualem juga menyoroti pentingnya pemimpin yang berani memperjuangkan kebutuhan masyarakat. “Aceh membutuhkan pemimpin yang serius bekerja untuk rakyat. Kami siap menjadi pemimpin tersebut dan akan bekerja keras untuk memastikan setiap warga Aceh dapat menikmati hak mereka, termasuk gas bersubsidi,” tandasnya,