- Polres Aceh Utara Tangkap Pelaku Penjual Kulit Harimau dan Beruang Madu - Desember 7, 2024
- Prabowo Sumbang Lahan Pribadi 20 Ribu Hektare untuk Konservasi Gajah di Aceh - Desember 3, 2024
- Kejari Aceh Tamiang tetapkan tiga tersangka korupsi pengaspalan jalan - November 30, 2024
Meulaboh – Bencana banjir melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Aceh Barat pada Jumat (20/9/2024) akibat meluapnya Sungai Krueng Woyla dan Krueng Pante Ceureumen setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Ketinggian air di beberapa gampong mencapai 50 hingga 60 cm, merendam rumah-rumah warga di Kecamatan Woyla Barat, Pante Ceureumen, Arongan Lambalek, Johan Pahlawan, Meureubo, dan Sungai Mas.
Adapun sejumlah desa yang terdampak banjir yaitu, dii Kecamatan Woyla Barat, Gampong Napai, Gampong Blang Luah, Gampong Balng Cot Me. Kemudian Kecamatan Pante Ceureumen, Gampong Seumantok, Kecamatan Arongan Lambalek, Gampong Teupin Peraho, Gampong Keub, Gampong Pribu, Gampong Ujong Beusa.
Selain itu banjir juga merendam Kecamatan Johan Pahlawan, Gampong Pasie Leuhan. Kecamatan Meureubo, Gampong Pasie Mesjid dan Kecamatan Sungai Mas Gampong Tutut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh Fadmi Ridwan dalam laporannya yang diterima RRI mengatakan, dalam peristiwa ini dua orang korban meninggal dunia akibat tersengat listrik.
“Dua warga Kecamatan Woyla Barat, yakni Ibrahim dan Hamdasus (Toke Makyah), dilaporkan tewas akibat tersengat listrik. Tim BPBD Aceh Barat dikerahkan untuk melakukan pemantauan ke lokasi terdampak dan mengoordinasikan penanganan banjir,” kata Fadmi, Sabtu (21/9/2024).
Sambung Fadmi, Kalaksa BPBD Kabupaten Aceh Barat telah menginstruksikan Tim Reaksi Cepat (TRC) bersama petugas Pusdalops untuk terus memantau kondisi lapangan.
“Saat ini, debit air di beberapa wilayah, seperti Gampong Tutut di Kecamatan Sungai Mas, terus meningkat, sementara air di Gampong Seumantok, Kecamatan Pante Ceureumen, dilaporkan berangsur surut,” ujarnya.
Upaya pemantauan dan penanganan banjir masih terus berlangsung, sementara data lengkap terkait jumlah korban terdampak masih dalam proses pendataan oleh BPBD. “Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi bahaya lebih lanjut dan menghindari area yang berisiko tinggi,” imbaunya. [RRI]